Tuesday, November 8, 2016

Pilgub DKI 2017, PDIP Ingatkan Warga DKI Tak Terprovokasi dan Jaga NKRI

Jakarta - Di suasana Pilgub DKI 2017 ini, warga Ibu Kota diminta untuk waspada dan tidak mudah terprovokasi oleh isu tertentu. Meski berada pada kontes persaingan, pilkada dinilai tetap harus mengedepankan persatuan dalam bingkai NKRI.

"Pemilukada tidak boleh dikotori oleh aksi-aksi yang bertentangan dengan jiwa dan semangat negeri ini dalam bingkai NKRI. Ini sejalan dengan pernyataan Ibu Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDI Perjuangan," ungkap politisi PDIP Darmadi Durianto.

Hal tersebut disampaikannya di Gedung DPR, Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (8/11/2016). Anggota Komisi VI DPR ini pun menyebut pilkada tidak boleh dijadikan ajang provokasi oleh pihak-pihak tertentu.

"Tidak boleh kita melakukan intimidasi, politik uang, kekerasan dan berbagai tindakan lainnya yang mengerdilkan makna demokrasi itu sendiri. Ini merupakan pesan Ibu Mega yang juga berpesan kepada kami selaku kader PDIP," ucap Darmadi.

"Untuk selalu menjaga keamanan, kerukunan dan ketentraman, tetap waspada serta tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," lanjutnya.

Menyikapi soal aksi demo 4 November yang berujung pada kerusuhan, Darmadi pun berharap agar semua pihak untuk bermawas diri. Dia berharap agar demokrasi tidak mencederai nilai-nilai mulia Indonesia.

"Semua komponen bangsa harus senantiasa memegang teguh nilai-nilai Pancasila. Pancasila menjadi landasan sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang hidup dalam keberagaman," tutur Darmadi.

"Pancasila bukan hanya sebatas ideologi pemersatu, tapi alternatif untuk menghadapi ragam konflik ketika ada pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa. Tanpa Pancasila, tidak akan ada NKRI," sambung dia.

Terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI petahana Basuki T Purnama (Ahok), Darmadi berharap agar semua pihak tidak main hakim sendiri. Anggota DPR dapil DKI ini menyebut keadilan bukan persoalan puas atau tidak puas pihak-pihak tertentu.

"Buat apa di negara ini ada hukum? Jika semua bertindak seperti di hutan rimba, penuh kebencian, mencaci maki seseorang yang belum diputus bersalah secara hukum, semua kan ada aturannya. Masyarakat yang mungkin masih awam terhadap aturan hukum, harus dicerahkan bukan justru sebaliknya," urai Darmadi.

Sebagai Timses Ahok, dia pun menilai ada upaya provokasi kebencian terhadap masalah etnis. Darmadi berharap penilaian terhadap pasangan calon di Pilgub DKI, itu berdasarkan kinerja nyata.

"Jika memang tidak suka dengan calon tersebut, ya jangan dipilih, kenapa harus repot menguras energi untuk terus memprovokasi, bahkan intimidasi. Sangat berbahaya sekali dalam berdemokrasi," ujarnya.

"Tapi masyarakat DKI Jakarta sudah mengetahui kok, siapa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI yang sudah terbukti bekerja nyata, dan memiliki nyali, yaitu Pak Ahok dan Pak Djarot. Masyarakat sudah cerdas dalam menentukan pilihannya," tambah Darmadi.

Dinamika jelang Pilgub DKI disebutnya harus dipahami secara bijaksana. Darmadi pun mengajak semua warga DKI untuk tidak terpengaruh terhadap isu-isu negatif.

"Di tengah kondisi kemajuan teknologi, era media sosial kita harus pintar memilah informasi. Jangan mudah percaya, harus crosceck, jangan terjebak dengan ikut-ikutan menyebarkan provokasi. Kita harus bersatu dalam bingkai NKRI," tandasnya. ( LIPUTAN TERKINI.COM )http://infometropolitan.blogspot.com/

 

Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Recent Posts

Unordered List

Sample Text

Pages

Theme Support